Bubu Lipat ( Bubu Kotak)

Definisi dan Klasifikasi Bubu Lipat
Bubu lipat adalah alat tangkap yang dikhususkan untuk menangkap kepiting bakau (Scylla serrata), terbuat dari jaring berbentuk persegi atau kotak dengan besi sebagai rangka dan memiliki dua buah pintu sebagai tempat masuk kepiting, dapat dilipat apabila tidak sedang dioperasikan (Alam Ikan 44). Bubu lipat diklasifikasikan ke dalam kelompok perangkap dan penghadang (Alam Ikan 24).

Konstruksi Alat Penangkap Ikan Bubu Lipat
Konstruksi bubu lipat sangat sederhana karena hampir semuanya terbuat dari bahan jaring, kecuali untuk rangka terbuat dari besi yang fungsinya selain sebagai kerangka, juga sebagai pemberat pada saat bubu lipat kotak dioperasikan. Bubu lipat kotak berukuran relatif kecil dan ringan. Dengan konstruksi demikian, bubu lipat kotak dapat ditumpuk di atas kapal dalam jumlah besar (Alam Ikan 44). Untuk memudahkan mengetahui tempat-tempat di mana bubu lipat kotak dipasang, maka dilengkapi dengan pelampung melalui tali panjang yang dihubungkan dengan bubu tersebut (Alam Ikan 24).

Rangka bubu terbuat dari besi behel 0,8 cm, badan jaring memakai jaring sintetis multifilamen dengan ukuran mata jaring 0,5 inci. Bubu lipat kotak berukuran panjang 100 cm, lebar 40 cm dan tinggi 30 cm. Untuk pintu masuk panjang 25-30 cm, lebar 20 cm dan tinggi 10-12 cm. Tali pelampung, tali utama, tali cabang dan tali pemberat semuanya memakai tambang berdiameter 8-10 mm. Panjang tali utama disesuaikan dengan banyak sedikitnya jumlah bubu yang dipergunakan, sedangkan untuk tali pelampung disesuaikan dengan kedalaman (Alam Ikan 44). Menurut kelompok kami, parameter utama dari bubu lipat adalah ukuran mulut bubu lipat.

Kelengkapan dalam Unit Penangkapan Ikan Bubu Lipat
    1.  Kapal : Kapal yang digunakan adalah sampan dengan ukuran panjang x lebar x draft adalah 3 m x 1 m x 0,5 m yang digunakan untuk mengoperasikan bubu lipat di daerah penangkapan (Alam Ikan 44).
    2. Nelayan : Untuk mengoperasikan bubu lipat diperlukan 2-3 orang nelayan, satu orang bertugas untuk mengemudikan sampan, sementara yang lain bertugas untuk mengoperasikan bubu lipat.
    3. Umpan : Umpan yang dipakai selain berupa umpan hidup yaitu ikan remang (Muraenosox talabon), juga dapat berupa irisan daging ikan atau rucah yaitu ikan pepetek (Leiognathus sp.), ikan bulu ayam (Thryssa sp.), ikan tetengkek (Megalospis cordyla), ikan selar (Selar sp.) dan ikan nomei (Harpodon nehereus) (Alam Ikan 44).
    Metode Pengoperasian Alat Bubu Lipat
    Adapun tahapan dalam pengoperasian bubu lipat ada empat tahap, yaitu sebagai berikut (Alam Ikan 14 diacu dalam Alam Ikan 34).
    1. Pemasangan umpan. Posisi umpan harus didesain sedemikian rupa sehingga mampu menarik perhatian ikan baik dari bau maupun bentuknya. Umpan dipasang di bagian tengah bubu lipat;
    2. Pemasangan bubu (setting). Bubu yang telah siap diturunkan ke perairan. Sebagai penanda posisi pemasangan bubu udang dilengkapi dengan pelampung. Hal ini akan memudahkan nelayan menemukan kembali bubunya;
    3. Perendaman bubu (soaking). Lama perendaman bubu lipat adalah 2-3 hari, kadang bahkan sampai beberapa hari; dan
    4. Pengangkatan bubu (hauling). Proses hauling pada bubu dapat dilakukan dengan setelah perendaman selesai.
    Daerah Pengoperasian Bubu Lipat
    Daerah pengoperasian bubu lipat yaitu perairan bakau serta perairan karang. Distribusi bubu lipat yaitu di Perairan Sungai Radak, Kecamatan Kubu, Kabupaten Pontianak, Propinsi Kalimantan Barat (Alam Ikan 44).

    Hasil Tangkapan Bubu Lipat
    Hasil tangkapan alat tangkap bubu ini, antara lain kepiting bakau (Scylla serrata), udang galah (Macrobracium spp.), ikan kerapu (Epinephelus spp.), ikan sidat (Anguilla mauritiana), mumi bulan (Tachyleus spp.) 
    sumber: alamikan.com

    0 Response to "Bubu Lipat ( Bubu Kotak)"

    Entri yang Diunggulkan

    Kelompok Duta Laut Kembangkan Kerupuk Kerang Hijau

    Potensi Kekerangan terutama kerang hijau di Desa Panimbangjaya Kecamatan Panimbang Pandeglang Banten masih sangat besar dan hal ini tentu...